Selasa, 20 Oktober 2015

KEKUASAAN 3PA06 (kelompok apel)

KELOMPOK APEL
3 PA 06
ADAM ZAINI BACHRI                  ( 10513121 )
DEA SEPTIANI                               ( 12513071 )
LULU YOLANDA SYIFA              ( 14512271 )
MARCHIA DHIYA FATHIN         ( 15513260 )
NAZHIRA SARFINA                      ( 16513370 )
RAKA NOVANDRA                       ( 17513213 )
















BAB I
KATA PENGANTAR
A.    Latar Belakang Masalah
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok manusia untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai tujuan itu. Maksudnya seseorang mempunyai kemampuan mempengaruhi tingkah laku orang lain atau sekelompok orang berdasarkan kewibawaan, wewenang, karisma atau kekuasaam fisik yang dimiliki.
Dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Politik, Miriam Budiarjo menuliskan bahwa:”Menurut Robert M.   Mac Iver, “Kekuasaan sosial adalah kemapuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain, baik secara langsung dengan jalan memberi perintah, maupun secara tidak langsung dengan mempergunakan segala alat dan cara yang tersedia. “Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan (Relationship) dalam arti bahwa ada satu pihak yang memerintah dan pihak lain yang diperintah (the ruler and the ruled), satu pihak yang memberi perintah dan pihak lain yang mematuhi perintah.”
Diantara banyak bentuk kekuasaan, ada satu bentuk kekuasaan yang sangat penting, yaitu kekuasaan politik. Dalam hal ini kekuasaan politik adalah kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun dengan akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan pemegang kekuasaan itu sendiri.
Diantara konsep politik yang banyak dibahas adalah kekuasaan. Hal ini tidak mengherankan sebab konsep ini sangat krusial dalam ilmu sosial pada umumnya, dan ilmu politik khususnya. Pada suatu ketika politik (politics) dianggap identik dengan kekuasaan, dan kekuasaan dianggap sebagai cara untuk mencapai hal yang diinginkan, antara lain membagi sumber-sumber diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam makalah ini kelompok II akan membahas tentang “Kekuasaan.”




BAB II
PEMBAHASAN
v  KEKUASAAN

ü  Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan, dalam istilah umum disebut sebagai power, diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut, kekuasaan itu juga mencakup baik suatu kemampuan untuk memerintah (agar yang diperintah itu patuh) dan juga untuk memberikan keputusan-keputusan yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tindakan-tindakan pihak lainnya.
ü  Sumber-sumber Kekuasaan Menurut French dan Raven
French dan Raven (dalam Afzalur, 1989) membatasi lima jenis kekuasaan pemimpin (leader power) yang dinilai penting dan umum dalam organisasi yaitu :
1.    Coercive power
Bersumber pada persepsi bawahan bahwa atasan mempunyai kekuasaan untuk memberi tekanan/ hukuman. Dasarnya adalah persepsi bahwa hukuman berupa fisik atau psikis pada pihak lain agar menuruti kehendaknya.
2.   Reward power
Bersumber pada persepsi bahwa atasan dapat memberikan imbalan seperti yang diharapkan. Dasarnya adalah persepsi seseorang memiliki kemampuan untuk member hadiah pada pihak lain.
3.   Legitimated Power
Bersumber pada persepsi bahwa atasan punya halt untuk menetapkan segala sesuatu baginya. Didasarkan pada hak-hak formal yang diterima sejalan dengan posisi, peran dan kewenangan dalam organisasi.


4.   Expert power
Bersumber pada persepsi bahwa atasan mempunyai sejumlah pengetahuan atau keahlian khusus yang diperlukan. Dimiliki oleh orang tertentu dan sangat berarti bagi orang lain, dengan keahliannya ia dapat menyuruh orang lain untuk menuruti kehendaknya karena orang lain merasa sangat tergantung padanya.
5.   Referent power
Bersumber pada ketertarikan atau identifikasi bawahan terhadap atasannya. Kemampuan ini berkembang dari kekaguman satu pihak Berta keinginan dari pihak pengagum untuk menjadi seperti yang dikagum

















BAB III
PENUTUP

Konsep kekuasaan sangat penting untuk memahami bagaimana orang mampu saling mempengaruhi dalam organisasi (Mitzberg, 1983)  kekuasaan melibatkan kapasitas dari satu pihak (agen) untuk mempengaruhi pihak lain (target). Konsep ini lebih fleksibel untuk digunakan dengan berbagai cara . Istilah ini sangat berpengaruh terhadap seseorang sebagai satu target , atau terhadap berbagai orang yang menjadi target. Terkadang istilah ini menunjukan potensi pengaruh atas hal-hal atau peristiwa dan juga sikap dan prilaku. Terkadang agen merupakan kelompok atas organisasi bukannya individual .
Terkadang kekuasaan didefenisikan dalam konteks relative bukanya absolut yang berarti batasan dimana agen tersebut mempunyai pengaruh lebih besar terhadap target dibandingkan dengan yang dimiliki target terhadap agen. Akhirnya terdapat berbagai jenis kekuasaan dan satu agen bias mempunyai lebih banyak .
Meningkatnya kekuasaan member penghargaan oleh bawahan terhadap atasannya sangat terbatas pada sebagian besar organisasi. Beberapa organisasi memberikan mekanisme formal kepada bawahan untuk mengevaluasi pimpinannya. Namun, bawahan biasanya mempunyai pengaruh tidak langsun reputasi pimpinannya dan prospek untuk mendapatkan kenaikan gaji atau promosi.









DAFTAR PUSTAKA
Zakarsi, Muslihah. Psikologi manajemen. Jakarta : Erlangga
Leavitt J.H. Psikologi manajemen. Jakarta : Erlangga
Kesusastraan, Kekuasaan dan Kebudayaan Suatu Bangsa
D Dhakidae – Jurnal Kalam 1995

Hukum dan Kekuasaan
J Anggraini – E-journal Widya Yustisia, 2013- e-journal.jurwidyakop3.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar