Jumat, 30 Desember 2016

Model Sistem Informasi Psikologi TES IQ

Model Sistem Informasi Psikologi
TES IQ


Disusun Oleh:
1. Adam Zaini B (10513121)
2. Dhea Zahra (12513320)
3. Marchia D Fathin (15513260)
4. Mega Elvira (15513384)
5. Nazhira Sarfina (16513370)
6. Nurfahsyahbani R (16513654)
7. Raka Novandra (17513213)
KELAS: 4PA06


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA

Analisis tes IQ manual dan berbasis komputer
Intelegent quotient atau IQ merupakan sebuah cara untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang. Salah satu cara yang sering digunakan untuk menyatakan tinggi rendahnya tingkat inteligensi adalah menerjemahkan hasil tes inteligensi kedalam angka yang dapat menjadi petunjuk mengenai kedudukan tingkat kecerdasan seseorang bila dibandingkan secara relatif terhadap suatu norma. Secara tradisional, angka normatif dari hasil tes inteligensi dinyatakan dalam bentuk rasio (quotient) dan dinamai Intelligence Quotient (IQ). Intellengence quotient sering disingkat dengan IQ merupakan nilai yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan atau biasa disebut tes IQ. Hasil tes ini memberikan indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan menggambarkan kecerdasan seseorang secara hampir keseluruhan. Tes IQ banyak digunakan oleh berbagai kalangan, misalnya dalam studi, perusahaan maupun perseorangan. Tes IQ yang biasa dilakukan adalah secara manual yang biasanya membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk mengetahui hasil IQ, selain itu banyak peserta tes sulit memahami untuk menghitung hasil tes IQ karena cukup rumit. Berkaitan dengan itu penulis berupaya menyajikan penilaian IQ dengan menggunakan komputer supaya tes tersebut dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Tes IQ online adalah tes IQ gratis atau berbayar yang menggunakan koneksi internet, soal-soal tes IQ online sama seperti tes IQ secara umumnya namun pada tes IQ berbasis komputer (online) soal-soal yang diberikan lebih bervariasi dan berwarna sehingga terlihat lebih menarik individu tidak cepat merasa jenuh dalam mengerjakannya.
Penggunaan tes IQ berbasis komputer (online) dapat mengurangi penggunaan kertas (paperless) karena individu atau peserta tes tidak perlu menghitamkan bulatan pada lembar jawaban, pemeriksaan jawaban dilakukan oleh komputer sehingga menghemat waktu pemeriksaan dan hasil tes dapat diketahui langsung setelah selesai mengerjakan soal-soal. Dengan adanya suatu tes IQ yang berbasis komputer (online) pada tes kecerdasan, akan dapat membantu mempermudah dalam memberikan pelayanan kepada seseorang yang ingin mengetahui tingkat kecerdasannya. Selain efisiensi waktu dan biaya, kekurangan tes IQ berbasis komputer ada sebagian individu atau peserta yang belum familiar dalam menggunakan komputer, apabila komputer lambat atau hang dapat mengacaukan jawaban yang sudah dikerjakan oleh peserta.
Tes IQ dengan mengunakan komputer dapat mempermudah testee dalam pengisian pertanyaan. Testee diminta untuk mengerjakan pertanyaan terbuka ataupun tertutup dari aplikasi yang sudah disediakan di komputer. Setelah testee selesai mengerjakan pertanyaan, kemudian tester melakukan scoring dengan menggunakan komputer. Dalam melakukan scoring, tester tidak terlalu sulit karena tinggal mengklik jawaban tersebut tester langsung mendapatkan hasil interpretasinya. Tes IQ sudah diuji sehingga sangatlah minim untuk melakukan kesalahan.


Adapun kelebihan dan kekurangan dari Tes IQ berbasis Komputer yaitu :
1.      Kelebihan :
·         Tester tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan scoring karena sudah ada aplikasinya.
·         Tester dan testee tidak perlu menyiapkan alat tulis
2.      Kelemahan :
·         Tester tidak bisa mengobservasi testee karena hasil interpretasinya langsung dikeluarkan oleh aplikasi setelah testee melakukan tes IQ tersebut.
·         Karena berbasis komputer masih banyak orang yang tidak terlalu mengerti dengan aplikasi dan  instruksi dari program tersebut sehingga sering terjadi kesalah pahaman atau salah arti terlebih untuk orang-orang yang tidak biasa menggunakan komputer ataupun karena faktor usia.
Contoh model Tes IQ online
Quick IQ Test: http://www.quickiqtest.net/indonesian/

Minggu, 06 November 2016

ELEMEN DAN KARAKTER SISTEM (Sistem Informasi Psikologi tugas 2)

Raka Novandra

17513213

4PA06





A.                Elemen-elemen dan karakteristik Sistem

  • ELEMEN
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.


6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem

  • Karakteristik Sistem 
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

1. Komponen
Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2. Boundary (Batasan Sistem)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Environment (lingkungan Luar Sistem)
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.


4. Interface (Penghubung Sistem)
Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Input (Masukan)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Output (Keluaran)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Proses (Pengolahan Sistem)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.



B. Model Sistem Informasi Psikologi (Secara Manual)
Dalam penerapannya antara system informasi dan psikologi dapat kita lihat dalam pemrosesan hasil skor dalam tes psikologi.Teknologi sudah semakin canggih dan penskoran tes pun sudah dapat kita lakukan melalui komputer. Contohnya adalah penskoran pada tes IST (Intelligenz Structure Test).Selain penskoran terdapat pula tes-tes psikologi secara online yang dapat langsung kita lihat hasilnya, seperti PAPI Kostick test, Pauli test, dan SPSS, dimana test-test diatas berhubungan dengan Sistem Informasi.
  • PAPI Kostick Test
Tes PAPI Kostik di buat oleh Guru Besar Psikologi Industri asal Massachusetts, Amerika, Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an. PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan memperhatikan keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan / situasi kerja dalam bentuk motif (need) dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat psikotest.
Di Indonesia diperkenalkan sekitar tahun 1980 dan berkembang dengan cepat menjelang akhir 1990-an yang berbentuk Self report inventory. PAPI sekarang digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan di dunia.Tersedia dalam 25 bahasa, dapat dikerjakan secara online, serta CD-Rom installable.Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi.Papi mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari Papi Kostick, maka kita akan banyak memperoleh informasi mengenai profile individu baik dari segi tipologi kepribadiannya, maupun dalam kontek pekerjaannya.
Secara singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek kepribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja (activity), relasi sosial (social nature), gaya bekerja (work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).




Rabu, 26 Oktober 2016

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

RAKA NOVANDRA

4PA06

17513213

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

1. PENGERTIAN SISTEM
Menurut Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain itu, menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Sedangkan menurut Poerwadarminta (2003) sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang berupa alat dan lain sebagainya, yang bekerjasama untuk melaksanakan tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian beberapa tokoh tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang menyatu secara kompleks dan rapi untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan tertentu.

2. PENGERTIAN INFORMASI
       Menurut Jogiyanto (2005) informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan suatu  kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk para pengambil keputusan.
      Menurut Alamsyah (2005) informasi adalah data yang telah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan.
     Selain itu, menurut Bodnar& Hopwood (2000) informasi merupakan data yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar.
      Begitu pula menurut Sutabri (2012) informas iadalah data yang diolah dan diinterpretasikan untuk mengambil sebuah keputusan.
Berdasarkan pengertian menurut tokoh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah  hasil pengolahan data yang diolah dengan cara tertentu lalu diinterpretasikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

3. PENGERTIAN PSIKOLOGI
        Menurut Muhibbinsyah (2001) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
    Clifford T. Morgan (dalamSarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
        Sedangkan Gardner Murphy (dalamSarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku terbuka dan tertutup manusia baik secara individu maupun kelompok
.
4.SISTEM INFORMASI

A. John F. Nash                                                            
       Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.
B. Rommey
Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulakan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia, fasilitasataualatteknologi, media, prosedurdanpengendalian yang bermaksudmenatajaringan komunikasi yang penting, untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 
      SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI (SIP)
Dari keseluruhan uraian mengenai sistem, Informasi, dan psikologi di atas, maka dapat kita coba tarik kesimpulan bahwa definisi “Sistem Informasi Psikologi” adalah suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian.


DAFTAR PUSTAKA :

Alamsyah, Z. (2005). Manajemensisteminformasi.Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama

Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2000). Sisteminformasiakutansi, terjemahan Amir AbadiJusuf, Rudi M. Tambunan.Jakarta :Salemba Empat

Gaol, J.L. (2008). Sisteminformasimanajemen. Jakarta : PT Gramedia

Jogiyanto. (2005). Analisisdandesainsisteminformasi.Yogyakarta :PenerbitAndi

Muhibbinsyah.(2001). Psikologipendidikandenganpendekatanbaru. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.






Senin, 11 Januari 2016

Kelompok Apel 3PA06

 KELOMPOK APEL
3 PA 06
ADAM ZAINI BACHRI                  ( 10513121 )
DEA SEPTIANI                               ( 12513071 )
LULU YOLANDA SYIFA              ( 14512271 )
MARCHIA DHIYA FATHIN         ( 15513260 )
NAZHIRA SARFINA                      ( 16513370 )
RAKA NOVANDRA                       ( 17513213 )

REVIEW JURNAL
KEPUASAN KERJA












REVIEW JURNAL
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI MANAGEMENT
JUDUL JURNAL : HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI

NAMA PENULIS : Kartika Yanidrawati F. Sri Susilaningsih Irman Somantri
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam jurnal yang berjudul “ Hubungan kepuasan kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah kabupaten Bekasi” menurut Kuntoro (1010) Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Sedangkan Gillies (dalam Kuntor 2010) mendefinisikan manajemen keperawatan sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien serta masyarakat.Sikap seseorang terhadap pekerjaannya mencerminkan pengalaman yangmenyenangkan atau rasa puas dan pengalaman yang tidak menyenangkan atau rasatidak puas. Menurut Locke, (1969, dalam Wexley dan Yuki, 2005) mendefinisikankepuasan sebagai tidak ada selisihnya antara kondisi-kondisi yang diinginkan dengankondisi-kondisi aktual. Sementara itu kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai suatuperasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya (Robbins dan Judge, 2007).

B.     Rumusan Masalah
Untuk mengetahui kinerja perawat di RSUD Kabupaten Bekasi dengan meningkatkan kepuasan kerja mereka.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.      Kepuasan kerja
Secara konsep kepuasan kerja memiliki hubungan dengan tingkat kinerja pekerja. Menurut konsep Value Theory, kepuasan kerja terjadi pada tingkatan di mana hasil pekerjaan diterima individu seperti yang diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil, akan semakin puas. Dengan terciptanya kepuasan kerja yang merupakan sikap positif yang dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka, maka akan tercapainya kinerja individual tersebut (Wibowo, 2007). Selain itu dengan adanya kepuasan kerja dapat mengurangi turnover, dan mendorong individu Teori lain yang memperkuat hubungan kepuasan kerja dengan kinerja adalah teori dua faktor atau teori motivasi higiene, yang dikemukakan oleh seorang psikolog bernama Frederick Herzberg (1923-2000)


BAB III
METODOLOGI
C.     Pendekatan
Penelitian ini menggunakan Penelitian menggunakan metode deskriptif korelasional

D.    Subjek Penelitian
Populasi penelitian adalah perawat di Ruang Rawat Inap Kabupaten Bekasi sebanyak 86 orang sedangkan sampel penelitian dipilih secara acak sederhana sebanyak 71 orang

E.     Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan kuesioner dalam bentuk pertanyaan tertutup dengan memilih alternatif jawaban yang ada dalam bentuk check list (√). Pelaksana dalam pengumpulan data ini adalah peneliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Bekasi. Pengambilan kuesioner dilakukan secara bertahap dan dibantu oleh kolektor data.

F.      Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif (univariate). Analisa univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. peringkasan tersebut dapat berupa ukuran statistik, tabel. Analisa univariat dilakukan masing–masing variabel yang diteliti yaitu kepuasan kerja dan kinerja perawat. Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang data masing-masing variabel.




















KESIMPULAN

Hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja positif, artinya untuk meningkatkan kinerja perawat maka perlu ditingkatkan juga mengenai kepuasan kerja perawat.



Selasa, 05 Januari 2016

KELOMPOK APEL 3 PA 06 (REVIEW JURNAL MOTIVASI)

 KELOMPOK APEL
3 PA 06
ADAM ZAINI BACHRI 10513121 )
DEA SEPTIANI 12513071 )
LULU YOLANDA SYIFA 14512271 )
MARCHIA DHIYA FATHIN 15513260 )
NAZHIRA SARFINA 16513370 )
RAKA NOVANDRA 17513213 )

REVIEW JURNAL
MOTIVASI












REVIEW JURNAL
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI MANAGEMENT
JUDUL JURNAL : PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU KELAS VIII SMP PGRI 16 BRANGSONG KABUPATEN KENDAL
NAMA JURNAL : ECONOMIC EDUCATION ANALYSIS JOURNAL
NAMA PENULIS : AstutiWiwin Wiji , FX.Sukardi,Partono

BAB I
PENDAHULUAN
.
Latar Belakang
Dalam jurnal yang berjudul “pengaruh motivasibelajar dan metode pembelajaran terhadap hasil belajarIPS terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 BRANGSONG KAB> KENDAL” Slameto (2010) mengemukakanbahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajardibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktoreksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal daridalam diri siswaseperti disiplin belajarkondisifisiologis (keadaan fisik dari siswa), kondisi psikologi(kecerdasanbakatminatmotivasi). Faktor eksternaladalah faktor yang berasal dari luar diri siswasepertifaktor lingkunganalat instrument (kurikulummetodepembelajaransarana dan fasilitas serta guru/pengajar).Menurut Sardiman (2007) dalam proses belajarmotivasisangat diperlukan karena hasil belajar akan optimal kalauada motivasi”. Siswa akan berhasil dalam belajar apabiladalam diri siswa ada suatu keinginan untuk belajar.Keinginan belajar akan berpengaruh terhadap aktivitassiswa dalam proses belajar di sekolahanapabila memilkikeinginan atau motivasi maka berpengaruh terhadapkegiatan belajar di kelas sehingga menjadi siswa yangaktif di kelasDalam kegiatan belajar mengajartugassiswa adalah belajar apabila siswa tidak berbuat sesuatuyang seharusnya dikerjakan yaitu belajar maka perludiselediki sebab-sebabnya.

.
Rumusan Masalah
Adanya pengaruh motivasi belajar dan metodepembelajaran terhadap hasil belajar siswa



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.
Motivasi belajar
Menurut Sardiman (2007) dalam proses belajar,motivasi sangat diperlukan karena hasil belajar akanoptimal kalau ada motivasi”. Siswa akan berhasildalam belajar apabila dalam diri siswa ada suatukeinginan untuk belajarKeinginan belajar akanberpengaruh terhadap aktivitas siswa dalam prosesbelajar di sekolahanapabila memilki keinginan ataumotivasi maka berpengaruh terhadap kegiatan belajardi kelas sehingga menjadi siswa yang aktif di kelas.Dalam kegiatan belajar mengajartugas siswa adalahbelajar apabila siswa tidak berbuat sesuatu yangseharusnya dikerjakan yaitu belajar maka perludiselediki sebab-sebabnya
2.
Proses pembelajaran
Hal ini sesuai dengan pernyataan Tu’u dalamImroah (2008) yang menyatakan bahwa unsur yangada dalam hasil belajar adalah prestasi belajar dannilai siswa. Mengemukakan beberapa pendapat lainmengenai prestasi belajar yaitu: (1) Prestasi belajarsiswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketikamengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatanpembelajaran di sekolah, (2) Prestasi belajar tersebutterutama dinilai sebagai aspek kognitifnya, (3)Prestasi belajar juga dibuktikan dan ditunjukanmelalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yangdilakukan oleh guru terhadap tugas siswa danulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkanbahwa prestasi belajar siswa adalah hasil belajaryang dicapai siswa ketika mengikuti danmengerjakan tugas dan kegiatan pembelajarandisekolah yang ditunjukan dengan nilai atau angkasesuai batas ketuntasan minimum yang telahditetapkan oleh sekolah



BAB III
METODOLOGI
.
Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

.
Subjek Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal yangberjumlah 116 siswa karena penelitian ini adallahpenelitian populasi maka diperoleh sampel sebesar116 siswa  


.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dikakukan dengan caramenggunakan angket dan dokumentasibergandadan ujihipotesis.

.
Analisis Data
Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif,uji prasyarat analisisuji asumsi klasikdan analisisregresi.