Selamat pagi,usia
Semoga senantiasa menjejali ruang usia dengan bongkah-bongkah ibadah
Senang hati mengajarkanku merebah
Agar merindumu tak menuai lelah
Karena tak ada yang paling mewah
Daripada senyummu di tengah gelisah
Bila disaat diriku tak ada
Rawatlah luka,sebaik kau menyimpannya
Waktu bukanlah ibu,rawat sendiri lukamu
Percayalah,ada yang diam-diam mendo'akanmu,dalam-dalam
Aku lupa mana yang lebih dulu
Menyukaimu atau mencintaimu
Tapi aku tak akan alpa untuk keduanya
Hari ini ulang tahunmu dan tak ada perayaan
Aku mencintaimu adalah kebiasaan
Lelaki kesekian setelah Adam
Rabu, 26 November 2014
Pelecehan Jokowi di sosial media
1. Analisis fenomena di media social (bullying) terhadap seseorang. Contoh kasus baru itu terhadap Presiden Jokowi. Dalam lingkup ilmu Psikologi, motif apa yang sebenarnya yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. Pantaskah hukuman yang diberi sesuai dengan perilakunya ?
Jawab:
BUKITINGGI - Hasil pemeriksaan yang dilakukan Tim Pemeriksaan Psikologi, sejak 12 sampai 17 Oktober 2014 terhadap kasus bullying SD Trisula Perwari Bukittinggi, Sumatera Barat, akhirnya terungkap. Kasus ini terjadi karena faktor lemahnya fungsi pengawasan keluarga dan lingkungan.
Menurut Ketua Tim Psikologi, Yosi Molina dalam perspektif psikologi, korban maupun pelakunya sama-sama korban.
"Fungsi keluarga yang lemah, mencakup pola asuh yang permisif, ditambah peran ayah yang tidak kuat. Hal ini akan menyebabkan tidak tegaknya aturan dasar keluarga dan tidak paham batasan," kata Yosi di Universitas Negeri Padang (UNP) Bukittinggi, Jalan Batang Masang, Jumat (17/10/2014).
Dia menambahkan, penyebab lainnya adalah belum efektifnya komunikasi dalam keluarga, sehingga menyebab anak mencari bentuk lain yang negatif.
Kemudian, orangtua kurang memperhatikan perubahan prilaku dan sikap anak setiap hari. "Seperti anak tiba-tiba diam, tidak bisa ekspresikan perasaan. Kurang mendapatkan bekali anak dengan pemahaman dasar yang dapat mencegah bullying dan pelecehan," paparnya.
Sementara masalah lingkungan, menurut Yosi Molina, anak-anak sudah terpengaruh oleh game online dan tayangan televisi yang bersifat kekerasan.
"Ini memberikan dampak negatif, anak-anak merasa takut, kawatir, ini tahu, ingin mencoba dan meningkatkan perilaku agresif," ucapnya.
Keterangan Tim Pemeriksaan Psikologis ini membuat beberapa wartawan kecewa karena tidak mendetail dan memberikan kronologis yang jelas dengan alasan kode etik.
"Kita tidak bisa memberikan detail baik itu klien maupun orang tua kedua belah siswa," tegasnya.
Yosi menerangkan, pihaknya telah membuat laporan setebal 16 halaman yang diserahkan ke Pemkot Bukittingi secara resmi. "Tapi ini masih ada laporan detail perklien," tutupnya.(fid)
Analisis Kasus :
Bullying adalah sebuah situasi dimana terjadinya penyalahgunaan kekuatan/ kekuasaan yang dilakukan oleh seorang/ sekelompok. Pihak yang kuat disini bukan berarti kuat dalam ukuran fisik, tapi bisa juga kuat secara mental. Dalam hal ini sang korbanbullying tidak mampu membela atau mempertahankan dirinya karena lemah secara fisik atau mental. Yang perlu dan sangar penting kita perhati-hatikan adalah bukan sekedar tindakan yang dilakukan, tetapi dampak tindakan tersebut bagi si korban.
Menurut saya dalam kasus bullying yang terjadi pada anak-anak ini adalah kurangnya pengawasan orangtua maupun guru-guru mereka di sekolah. Kurangnya pengawasan orangtua, contohnya: orangtua tidak memperhatikan tayangan yang ditonton oleh sang anak, sehingga sang anak menkionton film yang non- edukatif, seperti film yang mencerminkan terjadinya penganiayaan terhadap orang lain sehingga sang anak ingin mencoba, karena rasa ingin tahu pada anak-anak begitu besar.
Motif sang anak dalam ilmu psikologi atas kasus ini adalah mereka ingin mendapatkan kebahagiaan karena menurut mereka korban kasus bullying adalah sebuah candaan yang bisa membuat mereka tertawa dan puas. Apalagi ditambahkan tindakan mereka mem-bully temannya diunggah ke salah satu media sosial yaitu Youtube. Mereka merasa senang apabila unggahan mereka banyak yang melihat dan mereka merasa senang karena telah membuat banyak orang tertawa, itu menurut pemikiran mereka.
Menurut saya ciri-ciri anak yang seperti ini dilihat dari ilmu psikologi termasuk ke dalam kategori anak-anak psikopat, karena mereka merasa senang telah menyiksa orang lain ditambah dengan menggunggahnya di Youtube. Anak-anak yang menjadi pelaku kasus bullying ini terkena gangguan psikopatologi. Karena dalam video yang diunggah diYoutube juga terlihat bahwa salah seorang anak tersenyum dan bergembira atas kejadian ini. Mereka senang telah menyiksa temannya. Menurut mereka ini lucu, dan dapat membuat mereka semua senang atas semua perlakuan mereka walaupun mereka sedang menyiksa temannya.
Psikopatologi adalah suatu ilmu yang mempelajari proses dan perkembangan gangguan mental. Perkembangan penanganan gaangguan mental berkembang mulai dari zaman kuno (Yuhani) hingga zaman sekarang (modern). Terdapat perbedaan penanganan gangguan abnormalitas jiwa, karena perbedaan paradigma berpikir manusia dari zaman kezaman.
Psikopatologi anak Mempelajari gangguan psikologis atau tingkahlaku patologis pada anak dan remaja. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa psikopatologi adalah gangguan kepribadian. Menurut Shafii psikopatologi istilah yang mengacu pada baik studi tentang penyakit mental atau tekanan mental atau manifestasi perilaku dan pengalaman yang mungkin menunjukkan penyakit mental atau gangguan psikologis. Chaplin juga menyatakan psikopatologi (psychopathology) adalah cabang psikologi yang berkepentingan untuk menyelidiki penyakit atau gangguan mental dan gejala-gejala abnormal lainnya. Psikopatologi atau sakit mental adalah sakit yang tampak dalam bentuk perilaku dan fungsi kejiwaan yang tidak stabil. Istilah psikopatologi mengacu pada sebuah sindroma yang luas, yang meliputi ketidaknormalan kondisi indra, kognitif, dan emosi.
Sedangkan Alexander Theron mendefinisikan psikopatologi dengan penyakit jiwa atau gangguan jiwa (mental disorder) dimana gangguan jiwa terdiri dari ketidakmampuan berfungsinya seseorang sebegitu jauh sehingga ia tak dapat mencapai pemuasan yang cukup memadai terhadap kebutuhan-kebutuhan jasmaniyah dan perasaannya bagi dirinya sendiri dan sebegitu jauh ia tak mampu memenuhi persyaratan-persyaratan tingkah laku yang dituntut oleh masyarakat dimana ia hidup.
Jadi pengertian ini menunjukkan bahwa manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakatnya tidak mampu berfungsi baik dalam pemenuhan kebutuhan rohaniyah untuk kehidupan pribadinya sendiri dan juga untuk kebutuhan lingkungannya. Ketidakmampuan inilah yang menjadi sumber pokok dari apa yang disebut gangguan jiwanya.
Anak-anak terkadang mengalami kesukaran emosional, karena perubahan tuntutan hidup dan perubahan sikap orang tuanya, di samping pertumbuhan diri pribadi mereka, yang terkadang tidak dimengerti oleh orang tuanya. Terapi yang diberikan kepada anak yang mengalami gangguan emosi diantaranya adalah dengan menggunakan pendekatan non-directive therapy dan menggunakan permainan
Addiction (Faktor etiologi dan jenis jenis adiksinya)
Internet addiction atau kecanduan internet adalah suatu gejala dimana seseorang sangat ketergantungan terhadap internet dan tidak mau lepas dari pengaruh internet. Kecanduan internet mempunyai gejala yang sama seperti kecanduan obat-obatan. Kecanduan internet masih jadi perdebatan untuk masuk dalam gangguan kejiawaan atau tidak. Para pasien yang mengalami kecanduan internet juga sering mengalami kondisi kejiwaan lain seperti kurang perhatian gangguan hiperaktif, depresi, kecemasan, rendah kepercayaan diri, impulsif, tak tahu malu, dan cenderung mau bunuh diri.
Tanda-tanda orang kecanduan internet yaitu :
Kimberley Young menyebutkan beberapa gejala utama kecanduan berinternet :
Kimberley Young menyebutkan beberapa gejala utama kecanduan berinternet :
1Pikiran pecandu internet terus-menerus tertuju pada aktivitas berinternet dan sulit untuk dibelokkan ke arah lain.
2. Adanya kecenderungan penggunaan waktu berinternet yang terus bertambah demi meraih tingkat kepuasan yang sama dengan yang pernah dirasakan sebelumnya.
3.Yang bersangkutan secara berulang gagal untuk mengontrol atau menghentikan penggunaan internet.
4.Adanya perasaan tidak nyaman, murung, atau cepat tersinggung ketika yang bersangkutan berusaha menghentikan penggunaan internet.
5.Adanya kecenderungan untuk tetap on-line melebihi dari waktu yang ditargetkan.
6.Penggunaan internet itu telah membawa risiko hilangnya relasi yang berarti, pekerjaan, kesempatan studi, dan karier.
7.Penggunaan internet menyebabkan pengguna membohongi keluarga, terapis dan orang lain untuk menyembunyikan keterlibatannya yang berlebihan dengan internet.
8.Internet digunakan untuk melarikan diri dari masalah atau untuk meredakan perasaan-perasaan negatif seperti rasa bersalah, kecemasan, depresi, dan sebagainya.
A. Faktor etiologi kecanduan internet
1. Cognitive-behavioral Model: Kecanduan teknologi sebagai bagian dari kecanduan perilaku: kecanduan internet menampilkan komponen inti dari kecanduan (kedudukan kentara, mood modifikasi, toleransi, penarikan, konflik dan kambuh). Dari perspektif ini, pecandu internet ditampilkan arti-penting kegiatan, sering mengalami keinginan dan perasaan disibukkan dengan internet saat offline. Ia juga menunjukkan bahwa menggunakan internet sebagai cara untuk menghindari perasaan mengganggu, mengembangkan toleransi internet untuk mencapai kepuasan, mengalami penarikan, kapan mengurangi penggunaan intenet, penderitaan saat meningkatnya konflik dengan orang lain karena aktivitas, dan kambuh kembali ke internet juga tanda-tanda kecanduan. Model ini telah diterapkan pada perilaku seks tersebut, berjalan, konsumsi makanan, dan perjudian.
2. Neuropsychological Model: Seorang individu akan diklasifikasikan sebagai pecandu internet asalkan ia memenuhi siapa pun dari tiga kondisi berikut: (1) salah satu akan merasa bahwa lebih mudah untuk mencapai aktualisasi diri secara online daripada di kehidupan nyata, (2) salah satu akan pengalaman dysphoria dan depresi setiap kali akses ke internet rusak atau kusut berfungsi, (3) orang akan mencoba untuk menyembunyikan waktu penggunaan yang benar nya dari anggota keluarga.
3. Situational Factors: Faktor situasional berperan dalam pengembangan kecanduan internet. individu yang merasa kewalahan atau yang mengalami masalah pribadi atau yang experince mengubah hidup acara seperti divorve arecent, relokasi, atau kematian dapat menyerap diri dalam dunia maya yang penuh fantasi dan intrik
Selasa, 21 Oktober 2014
Gadis kembang api (tulisan bebas)
Kau seperti kesenangan semata
Yang jarang kutemui
Seperti kembang api
Dor ! ,
Lalu hilang dalam sekejap
Kekasihku (tulisan bebas)
“Cinta seperti penyair berdarah dingin
Yang pandai menorehkan luka.
Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.”
Yang pandai menorehkan luka.
Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.”
Ibu yang tabah (tulisan bebas)
Ibu itu mengasuh anak-anaknya sendirian sejak suaminya dipinjam
negara untuk dijadikan kelinci dalam percobaan sistem keamanan. Sampai
sekarang belum dikembalikan, padahal suaminya itu sebenarnya cuma
pemberani yang lugu dan kadang-kadang nekat. Toh ibu itu tak pernah
berhenti menunggu, meskipun menunggu adalah luka. Dan ia memang perkasa.
Menghadapi anak-anaknya yang nakal dan sering menyusahkan, ia tak
pernah kehilangan kesabaran.
Setiap subuh ibu itu memetik embun di daun-daun, menampungnya dalam gelas, dan menghidangkannya kepada anak-anaknya sebelum mereka berangkat sekolah. Malam hari diam-diam ia memeras airmata, menyimpannya dalam botol, dan meminumkannya kepada anak-anaknya bila mereka sakit.
Ia mendidik anak-anaknya untuk tidak cengeng. Ia paling tidak suka melihat orang mudah menangis. Bila anak-anaknya bertanya, "Mengapa Ibu tidak pernah menangis?", jawabnya, "Biar kutabung airmataku buat hari tua. Bila kelak aku meninggal, kalian bisa memandikan jenazahku dengan tabungan airmataku.”
Sehari-hari ibu yang penyabar itu berjualan awalan ber- di sekolah partikelir yang hidup enggan mati tak mau. Sebagian besar muridnya bodoh dan berandal, tapi ya bagaimana lagi, mereka tetap harus dicintai. Ia rajin menasihati mereka agar tidak mudah putus asa, apalagi menangis, menghadapi kegagalan. "Berlatih gagal itu penting," pesannya berulang-ulang.
Tenaga dan waktunya praktis habis untuk urusan rumah dan pekerjaan sehingga ia kurang hiburan. Satu-satunya hiburan adalah menonton televisi yang sudah agak pucat gambarnya. Dan ia penggemar televisi yang baik. Ia bisa sangat terharu menyaksikan kisah yang menyayat hati, misalnya kisah tentang pejuang yang digugurkan negara dan jenazahnya diselimuti kain bendera. Anak-anak ikut trenyuh dan tersedu melihat ibu mereka diam-diam mengusap airmata. "Jangan menangis!" bentak ibu yang tabah itu tiba-tiba. “Aku menangis hanya untuk menyenang-nyenangkan televisi. Mengerti?”
Setiap subuh ibu itu memetik embun di daun-daun, menampungnya dalam gelas, dan menghidangkannya kepada anak-anaknya sebelum mereka berangkat sekolah. Malam hari diam-diam ia memeras airmata, menyimpannya dalam botol, dan meminumkannya kepada anak-anaknya bila mereka sakit.
Ia mendidik anak-anaknya untuk tidak cengeng. Ia paling tidak suka melihat orang mudah menangis. Bila anak-anaknya bertanya, "Mengapa Ibu tidak pernah menangis?", jawabnya, "Biar kutabung airmataku buat hari tua. Bila kelak aku meninggal, kalian bisa memandikan jenazahku dengan tabungan airmataku.”
Sehari-hari ibu yang penyabar itu berjualan awalan ber- di sekolah partikelir yang hidup enggan mati tak mau. Sebagian besar muridnya bodoh dan berandal, tapi ya bagaimana lagi, mereka tetap harus dicintai. Ia rajin menasihati mereka agar tidak mudah putus asa, apalagi menangis, menghadapi kegagalan. "Berlatih gagal itu penting," pesannya berulang-ulang.
Tenaga dan waktunya praktis habis untuk urusan rumah dan pekerjaan sehingga ia kurang hiburan. Satu-satunya hiburan adalah menonton televisi yang sudah agak pucat gambarnya. Dan ia penggemar televisi yang baik. Ia bisa sangat terharu menyaksikan kisah yang menyayat hati, misalnya kisah tentang pejuang yang digugurkan negara dan jenazahnya diselimuti kain bendera. Anak-anak ikut trenyuh dan tersedu melihat ibu mereka diam-diam mengusap airmata. "Jangan menangis!" bentak ibu yang tabah itu tiba-tiba. “Aku menangis hanya untuk menyenang-nyenangkan televisi. Mengerti?”
Etika dalam menggunakan internet
Seiring
berkembangnya zaman serta makin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi melahirkan berbagai dampak baik dampak positif maupun
dampak yang negatif. Dampak positif tentu saja merupakan hal yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi kemaslahatan kehidupan manusia di dunia
termasuk di negara Indonesia
sebagai negara berkembang, yang mana hasil dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi ini diramu dalam berbagai bentuk dan
konsekuensinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dampak
negatif yang timbul dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus
juga dipikirkan solusinya karena hal tersebut dapat mengakibatkan
kerusakan pada kehidupan manusia, baik kehidupan manusia secara fisik
maupun kehidupan mentalnya.
Salah satu hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini
antara lain adalah teknologi dunia maya yang dikenal dengan istilah
internet. Internet (Interconection
Networking) merupakan suatu jaringan yang menghubungkan computer
diseluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan
yang bisa saling mengakses. Dengan internet tersebut, satu computer
dapat berkomunikasi secara langsung dengan computer lain diberbagai
belahan dunia.
Pentingnya Etika Dalam menggunakan Internet adalah sebagai berikut:
1.
Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin
memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.
2.
Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia
anonymouse, yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam
berinteraksi.
3.
Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan
seseorang untuk bertindak etis seperti misalnya ada juga penghuni yang
suka iseng dengan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan.
4. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya penghuni baru didunia maya tersebut.
Jadi etika dalam menggunakan Internet sangat penting sekali bagi semua pengguna internet, etika
yang dimaksudkan disini adalah dalam forum-forum yang bersifat umum
dimana banyak orang/pihak tidak dikenal yang terlibat. Jika hanya
berinteraski dengan teman sendiri yang sudah akrab, mungkin ini tidak
jadi masalah mengingat si temanpun pasti sudah hafal karakter
masing-masing, tetapi tentu saja tetap harus ada batas-batas yang tidak
boleh dilampaui.
Dibawah ini adalah etika-etika dalam menggunakan internet yaitu sebagai berikut:
1. Jangan menyindir, menghina, melecehkan, atau menyerang pribadi seseorang/pihak lain.
2.
Jangan sombong, angkuh, sok tahu, sok hebat, merasa paling benar,
egois, berkata kasar, kotor, dan hal-hal buruk lainnya yang tidak bisa
diterima orang.
3.
Menulis sesuai dengan aturan penulisan baku. Artinya jangan menulis
dengan huruf kapital semua (karena akan dianggap sebagai ekspresi
marah), atau penuh dengan singkatan-singkatan tidak biasa dimana orang
lain mungkin tidak mengerti maksudnya (bisa menimbulkan salah
pengertian).
4. Jangan
mengekspose hal-hal yang bersifat pribadi, keluarga, dan sejenisnya
yang bisa membuka peluang orang tidak bertanggung jawab memanfaatkan hal
itu.
5. Perlakukan pesan pribadi yang diterima dengan tanggapan yang bersifat pribadi juga, jangan ekspose di forum.
6. Jangan
turut menyebarkan suatu berita/informasi yang sekiranya tidak logis dan
belum pasti kebenarannya, karena bisa jadi berita/informasi itu adalah
berita bohong (hoax). Selain akan mempermalukan diri sendiri orang
lainpun bisa tertipu dengan berita/info itu bila ternyata hanya sebuah
hoax.
7. Andai
mau menyampaikan saran/kritik, lakukan dengan personal message, jangan
lakukan di depan forum karena hal tersebut bisa membuat tersinggung atau
rendah diri orang yang dikritik.
8. Selalu
memperhatikan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Artinya jangan
terlibat dalam aktivitas pencurian/penyebaran data dan informasi yang
memiliki hak cipta.
9. Jika mengutip suatu tulisan, gambar, atau apapun yang bisa/diijinkan untuk dipublikasikan ulang, selalu tuliskan sumber aslinya.
10. Jangan
pernah memberikan nomor telepon, alamat email, atau informasi yang
bersifat pribadi lainnya milik teman kepada pihak lain tanpa persetujuan
teman itu sendri.
Sebenarnya
masih banyak hal yang perlu diperhatikan sebagai bagian dari etika
menggunakan internet. Akan tetapi yang menjadi intinya adalah walaupun
internet ini dunia maya, akan tetapi karena interaksi yang terjadi di
dalamnya tetap melibatkan manusia dengan berbagai jenis dan karakter tak
ubahnya di dunia nyata sehari-hari, maka etika keseharian tetap harus
diterapkan. Bagaimanapun pelanggaran terhadap etika tersebut bisa
berdampak kurang baik bahkan bisa menjadi sesuatu yang buruk bagi kita
dan anak kita. Konsekuensinya sendiri bisa terjadi dalam bentuk ringan
seperti pengucilan, pemblokiran, dan hal sejenis lainnya, hingga dalam
bentuk yang cukup berat yang bisa membawa kita berurusan dengan pihak
kepolisian dan pengadilan.
Kamis, 17 April 2014
Harta + Wanita = Buta
Nah,maksud saya disini cuma buat menumpahkan hal yang sedikit mengganggu dikepala saya daripada ngespam ditwitter hayo,siapa tahu sehabis membaca artikel ini para pembaca sekalian agak terbuka,tercerahkan atau mungkin juga tersadar karena mungkin kalian salah satu yang pernah atau sedang mengalaminya.
Kasian juga yah si temennya itu yang misalkan udah bertemen bertahun tahun dan dicerai berai kan oleh pacar yang notabenenya baru kenal beberapa bulan bahkan hari,think twice bro.Pacar itu ga selamanya sayang-sayangan,enak terus pasti ada sedih,pahit,dan galaunya suatu saat,dan dimana tempat lu buat ceritain isi hati lu kalo bukan ke temen lu ini yang udah dikesampingkan sama pacar lu ini ?saya gabilang pacaran itu negatif tapi tergantung si cewe/cowonya itu ngontrol dirinya sendiri buat balancing waktu buat ngumpul ama temen dan pacaran,keduanya harus jalan selaras.Kalo bisa ngimbangin kedua itu percaya deh bakal enak banget hati karena ga kesepian dan harmonis.Takutnya karena "semangat pacaran yang terlalu egois itu"di saat lu berantem ama sang pacar dan ga ada teman buat dicurhatin,rasanya itu beuuuh nyelekit cuy.Temen lu udah pada jengkel dan tak acuh sama lu karena lu terlalu sibuk ngurusin asmara sementaranya itu,dan mau gamau lu harus maaafan dan merubah sikap ke temen temen lu biar bisa maen seperti dulu saat belum pacaran."Ga perlu mengubah mindset,cukup menggeser saja".
Cuma mau bilang aja jangan pernah nyepelein kangen walaupun secuil,kalo diajak nongkrong temen lu nongkrong aja walaupun lu lagi ga kangen amat,who knows it's their last,or yours.Jangan sampai gara gara harta dan wanita kita udah ga ngumpul bareng kaya dulu.Semoga pertemanan kita yang lama tidak mudah dipudarkan jarak dan waktu.Meskipun yang jauh itu belum tentu hilang, tapi semakin jauh semakin ngerasa asing sampai akhirnya beneran hilang.Gua ga tau kalian masih suka apa yang kita sukain dulu atau ngga,ngelakuin hal gila yang suka kita lakuin ataupun ketawa geli nangis ampe rahang kendor,dan masih inget ga tempat nongkrong dulu?entahlah,semestinya.Pengen rasanya hubungin kalian lewat media sosial tapi walaupun udah dimention tetep ga ada balesannya,apakah itu manfaat media sosial?menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.Apakah kita ga pernah ngumpul lagi karena kesibukan masing masing,lingkungan baru atau teman baru?gua harap sih ngga.KALIAN ADALAH TEMAN TEMAN TER-ALIG,TERBANGKE yang pernah gua punya.
Saya sebenarnya pribadi yang cenderung cuek tapi didalam kecuekan saya itu sebenarnya saya sangat memperhatikan sekitar,seperti teman yang baru pacaran,pdkt,ataupun pas jadian.Dari proses tersebut akan keliatan perubahan sikap mereka step by step.Kebanyakan sih yah kalo sesama temen deket kalo mau deketin cewe/cowo tuh curhat ama temennya ini panjang lebar tapi pas udah jadiannya ini suka rese sendiri,kacang lupa ama kulitnya cuy ! Yah namanya juga temen masa gasuka liat temen seneng yekan,tapi kadang makin dikasih keleluasaan malah makin lupa ama temen-temennya,mau negur/nasehatin gaenak takutnya tersinggung atau apalah dan berharap inget sendiri walaupun ga inget inget tetep.
Boleh pacaran tapi jangan lupain temen juga,kalo jadian tuh kadang orang suka keenakan ama pacarnya pergi nonton walaupun ga ada duit tetep maksain giliran nongkrong ama temennya langsung seribu alesan sok sibuk deh,ya orang beda beda sih ada yang bisa ngimbangin mana waktu main ama temen mana waktu jalan ama pacar,harusnya bisa diimbangin harusnyaaaa yah.Soalnya kitakan udah gede gitu kalo keseringan jalan ama cewek juga gaenak nanti diomongin mulu ama orang orang.Demen banget misalnya temen kita diajak nongkrong pake alesan keluarga misalnya (nyokap gua sakit cuy,sorry nih) eh pas taunya ketemuan ama cewenya dimall dan ketauan ama temen temennya (JEGERRR) bingung dah tuh mau ngomong apa buat alibi.Segitu pengorbanannya kah?.Kasian juga yah si temennya itu yang misalkan udah bertemen bertahun tahun dan dicerai berai kan oleh pacar yang notabenenya baru kenal beberapa bulan bahkan hari,think twice bro.Pacar itu ga selamanya sayang-sayangan,enak terus pasti ada sedih,pahit,dan galaunya suatu saat,dan dimana tempat lu buat ceritain isi hati lu kalo bukan ke temen lu ini yang udah dikesampingkan sama pacar lu ini ?saya gabilang pacaran itu negatif tapi tergantung si cewe/cowonya itu ngontrol dirinya sendiri buat balancing waktu buat ngumpul ama temen dan pacaran,keduanya harus jalan selaras.Kalo bisa ngimbangin kedua itu percaya deh bakal enak banget hati karena ga kesepian dan harmonis.Takutnya karena "semangat pacaran yang terlalu egois itu"di saat lu berantem ama sang pacar dan ga ada teman buat dicurhatin,rasanya itu beuuuh nyelekit cuy.Temen lu udah pada jengkel dan tak acuh sama lu karena lu terlalu sibuk ngurusin asmara sementaranya itu,dan mau gamau lu harus maaafan dan merubah sikap ke temen temen lu biar bisa maen seperti dulu saat belum pacaran."Ga perlu mengubah mindset,cukup menggeser saja".
Cuma mau bilang aja jangan pernah nyepelein kangen walaupun secuil,kalo diajak nongkrong temen lu nongkrong aja walaupun lu lagi ga kangen amat,who knows it's their last,or yours.Jangan sampai gara gara harta dan wanita kita udah ga ngumpul bareng kaya dulu.Semoga pertemanan kita yang lama tidak mudah dipudarkan jarak dan waktu.Meskipun yang jauh itu belum tentu hilang, tapi semakin jauh semakin ngerasa asing sampai akhirnya beneran hilang.Gua ga tau kalian masih suka apa yang kita sukain dulu atau ngga,ngelakuin hal gila yang suka kita lakuin ataupun ketawa geli nangis ampe rahang kendor,dan masih inget ga tempat nongkrong dulu?entahlah,semestinya.Pengen rasanya hubungin kalian lewat media sosial tapi walaupun udah dimention tetep ga ada balesannya,apakah itu manfaat media sosial?menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.Apakah kita ga pernah ngumpul lagi karena kesibukan masing masing,lingkungan baru atau teman baru?gua harap sih ngga.KALIAN ADALAH TEMAN TEMAN TER-ALIG,TERBANGKE yang pernah gua punya.
"people will come and go but memories from times will spent with them stay"
Kamis, 09 Januari 2014
Irama alam
Matahari yang cantik disore hari segera bersandar dipelukan malam
Tak terasa gelap pun menjelang
Api menyala diantara kata,tatapan dan jalanan
Jiwa merengkuh kehangatan malam
Gelisah dan kegirangan beriringan dalam jiwa
Pandangan indah nan elok tak henti ku lihat
Pohon pun bergoyang dan menari seakan mengerti
Aku lari berkejaran bersama angin
Karena hujan akan datang membasahi bumi tuan
Genangan air hujan menjilati kaki telanjangku
Percakapan membangunkan malam yang selalu menyendiri
Jangan biarkan hujan mengikis
kerinduan dengan kehampaan yang diciptakannya
Rasaku mengarang jauh tak terbatas
Dan musik terlalu bising menemani
Akhirnya bulan pun memudar menyambut senyum matahari
Kegelapan mulai lenyap dan angin membawa keharuman bunga
Tetes embun belum pergi mendesak cahaya pagi
Aku mampu bangkit di sisa-sisa kebahagiaan yang hampir habis
Langganan:
Postingan (Atom)