Raka Novandra
17513213
4PA06
A.
Elemen-elemen dan karakteristik
Sistem
- ELEMEN
Ada
beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses,
keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan.
Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap
sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan
inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem
menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem
dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan
(input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya
menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak
secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan
mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses
merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan
produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah.
Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran
(output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa
berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang
disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank.
Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan
mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik,
sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
6. Mekanisme
Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme
pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan
balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan
untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur
agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh
terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu
sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan
supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap
kelangsungan hidup sistem
- Karakteristik Sistem
Karakteristik
sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan
sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.
1. Komponen
Elemen-elemen
yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari
sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.
Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.
2. Boundary (Batasan
Sistem)
Batas
sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup dari sistem tersebut.
3. Environment
(lingkungan Luar Sistem)
Lingkungan
dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan
energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.
Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau
tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Interface
(Penghubung Sistem)
Penghubung
merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output
dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan
melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan
sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Input (Masukan)
Masukan
adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance
input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran.
6. Output (Keluaran)
Keluaran
adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain atau kepada supra sistem.
7. Proses (Pengolahan
Sistem)
Suatu
sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai
pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem
produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Objective and Goal
(Sasaran dan Tujuan Sistem)
Suatu
sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai
sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya.
B. Model Sistem Informasi Psikologi
(Secara Manual)
Dalam penerapannya antara system informasi dan psikologi
dapat kita lihat dalam pemrosesan hasil skor dalam tes psikologi.Teknologi sudah
semakin canggih dan penskoran tes pun sudah dapat kita lakukan melalui komputer.
Contohnya adalah penskoran pada tes IST (Intelligenz Structure Test).Selain penskoran
terdapat pula tes-tes psikologi secara online yang dapat langsung kita lihat hasilnya,
seperti PAPI Kostick test, Pauli test, dan SPSS, dimana test-test diatas berhubungan
dengan Sistem Informasi.
- PAPI Kostick Test
Tes PAPI Kostik di buat oleh Guru Besar Psikologi Industri
asal Massachusetts, Amerika, Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an.
PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan memperhatikan
keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai perusahaan
(values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan / situasi kerja dalam bentuk
motif (need) dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang
terekam saat psikotest.
Di Indonesia diperkenalkan sekitar tahun 1980 dan berkembang
dengan cepat menjelang akhir 1990-an yang berbentuk Self report inventory. PAPI
sekarang digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan di dunia.Tersedia dalam 25
bahasa, dapat dikerjakan secara online, serta CD-Rom installable.Tes ini merupakan
salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada
kategorisasi.Papi mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi
kerja. Dengan mempelajari Papi Kostick, maka kita akan banyak memperoleh informasi
mengenai profile individu baik dari segi tipologi kepribadiannya, maupun dalam kontek
pekerjaannya.
Secara singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori
kepribadian (self report inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek
berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek kepribadian yang
dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work
direction), aktivitas kerja (activity), relasi sosial (social nature), gaya bekerja
(work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan
(followership).